Payakumbuh,-----Inseminasi
Buatan secara komersial sudah dilakukan semenjak tahun 1975, oleh
karena terjadinya produktifitas dan reproduktifitas ternak hasil
Inseminasi buatan dengan sistim silang ditambah persilangan antar bangsa
yang diharapkan dapat mendongkrak peningkatan mutu genetis dan
produktifitas sapi lokal melalui pemulihan (grading up).
"Kebutuhan
sapi pejantan di sumatera barat sangat terbatas, ini merupakan
persoalan dalam upaya meningkatkan populasi bibit sapi unggul, sedangkan
untuk memenuhi kebutuhan daging masih belum mencukupi, kualitas dan
kuantitas produk budidaya ternak sapi sangat dipengaruhi pada kualitas
bibit yang di gunakan" kata Gubernur Sumatera Barat yang diwakili
Sekretaris daerah Ali Asmar ketika memberikan sambutan pada Apresiasi
Petugas Reproduksi se Sumbar sekaligus pemakaian gedung pusat pelatihan
peternakan di IB BIB Tuah Sakato Payakumbuh, Rabu (5/2).
Lebih
lanjut disampaikan, kebutuhan daging terus meningkat bahkan mencapai
100 ribu/kilo bagi peternak sapi merupakan peluang dari harga yang cukup
menjanjikan, sedangkan upaya pemerintah daerah bagaimana industri
pembibitan bisa menyediakan pembibitan unggul dengan sistem inseminasi
buatan.
Dengan
inseminasi buatan ada hal yang menguntungkan diantaranya seperti, kita
tidak memelihara ternak jantan, mencegah kawin sedarah, menghindari
kecelakaan saat perkawinan dan menghindari ternak dari segala macam
penyakit, terangya.
Ditambahkan,
tentu kita harus tahu kapan sapi itu datang masa birahi kalau
inseminasi tidak tepat tentu terjadi kelainan untuk itu kita perlu
pelatihan-pelatihan, punya labor dan sebagainya.
Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat pada 3 tahun terakir telah menyebarkan ternal
sapi sebanyak 5.543 ekor, hal ini terlihat dari hasil sensus pertanian
2013 populasi ternak sapi potong sebanyak 326.674, sapi perah 671 ekor
dan kerbau 86.330 ekor. Sedangkan untuk mempertahankan atau menimgkatkan
jumlah populasi ternak di sumbar diharapkan peran petugas reproduksi
dalam melayani masyarakat di bidang inseminasi buatan.
Di
Provinsi Sumatera Barat gerakan pensejahteraan petani merupakan program
pemerintah yang pada dasarnya mensejahterakan masyarakat petani
sehingga bagaimana mereka keluar dari kemiskinan.
Ikut
memberikan sambutan Walikota Payakumbuh Riza Fahlevi menyampaikan, Kota
Payakumbuh mengupayakan bagaimana menjadi tulung pungung pasokan sapi,
maupun berupa inseminasi dan semacam pelatihan yang dapat meningkatkan
populasi sapi maupun unggas lainnya yang ada di kota ini.
Di
akuinya sampai saat ini masalah peternakan kami belum ada apa-apanya,
namun tentu perlu perhatian semua pihak dalam rangka mendukung program
ini termasuk bimbingan dan pelatihan tentang peternakan, sehingga
swasembada sapi-kerbau dapat kita lakukan.
Ikut
hadir mendapingi Sekda Ali Asmar, Kadinas Peternakan Provinsi Sumtera
Barat dr. Erinaldi, SKPD Kota Payakumbuh yang terkait. (Humas Sumbar)
Sumber : sumbarprov
No comments:
Post a Comment