Peneliti John Bako Baon , dkk dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Jember dalam pengamatannya selama 6 tahun, menunjukkan bahwa
penggantian KCL dengan garam dapur (NACl) sebagian atau seluruhnya dapat
meningkatkan produksi kakao mencapai 47%.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Kaliwining, Jember yang mempunyai jenis tanah Glei humik rendah (Inceptisol). Tanaman kakao yang dibudidayakan secara intensif, membutuhkan pupuk K dalam jumlah banyak, padahal sebagian besar pupuk tersebut masih diimpor, maka adanya produk pilihan pupuk tersebut dapat dinilai terobosan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disamping dapat meningkatkan produksi kakao, juga tidak mempengaruhi kandungan hara lain dan fisiologis tanaman seperti transpirasi, resistensi stomata dan suhu daun, serta tidak menghambat perakaran. Namun demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkaji apakah pemupukan garam dapur dapat dilakukan pada jenis tanah lain.
(Diolah dari Makalah Poster pada Simposium Kakao, di Yogyakarta tanggal 4 - 5 Oktober 2004) sumber : litbang deptan
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Kaliwining, Jember yang mempunyai jenis tanah Glei humik rendah (Inceptisol). Tanaman kakao yang dibudidayakan secara intensif, membutuhkan pupuk K dalam jumlah banyak, padahal sebagian besar pupuk tersebut masih diimpor, maka adanya produk pilihan pupuk tersebut dapat dinilai terobosan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disamping dapat meningkatkan produksi kakao, juga tidak mempengaruhi kandungan hara lain dan fisiologis tanaman seperti transpirasi, resistensi stomata dan suhu daun, serta tidak menghambat perakaran. Namun demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkaji apakah pemupukan garam dapur dapat dilakukan pada jenis tanah lain.
(Diolah dari Makalah Poster pada Simposium Kakao, di Yogyakarta tanggal 4 - 5 Oktober 2004) sumber : litbang deptan
No comments:
Post a Comment